THANK YOU FOR VISIT MY BLOG

Thursday, February 28, 2008

Sekedar Basa - Basi

Tobelo, 28/2/08
Setiap daerah memiliki daya tarik tersendiri, demikian juga dengan Halmahera Utara. Sebagai kabupaten yang baru, berbagai aspek pembangunan diupayakan untuk membangun daerah ini. Infrastruktur jalan diupayakan untuk menjangkau daerah terpencil seperti Kao Barat, Loloda Utara dan pulau Morotai. Seorang sahabat saya yang bekerja pada sebuah konsultan mengatakan bahwa saat ini sedang dibuat perencanaan jalan di pedalaman Kao, sementara untuk Loloda Utara, dibuat secara bertahap dan pada 2009 mencapai perbatasan Halut - Halbar, antara desa Apulea dan Jangailulu. Untuk pulau Morotai saya tidak tahu persis.
Untuk perkembangan pembangunan dalam kota Tobelo, ada fenomena menarik yang harus dikaji bersama. Di beberapa ruas jalan perempatan maupun pertigaan berdiri kokoh Traffic Light untuk mengatur lalulintas secara otomatis. Mungkin ini salah satu hasil studi banding para pejabat ke beberapa kota besar di indonesia. Ironisnya, saya melihat penempatan Traffic Light itu sendiri tidak melalui suatu Feasibility Study yang mantap, sehingga kesannya (maaf kata) Dinas terkait hanya berorientasi kepada proyek. Kehadiran Dinas Perhubungan di Halut patut dikritisi kontribusinya. Penempatan Traffic Light, yang katanya mempermanis wajah kota Tobelo, di beberapa titik malah menjadi biang kemacetan. Bagaimana tidak, walau tidak ada kendaraan yang melintas di depan, namun karena lampu merah terpaksa harus berhenti.. lucu..
Masih banyak moda transportasi lain yang bisa dikembangkan Dishub, jangan hanya fokus di Trans darat aja.. Laut, Udara hanya jalan di tempat. Tidak sadarkah kita pengelolaan pelabuhan Tobelo sudah sangat memprihatinkan. Biaya pungutan di pelabuhan tobelo merupakan yang tertinggi di indonesia, KENAPA??
Disisi lain, hampir seluruh Instansi dinas/badan masih berkantor di Kontrakan. Biaya kontraknya pun lumayan lho.. 30 - 50 Juta per tahun (bukan angka pasti lho, cek aja sendiri). Ini menjadi pekerjaan rumah bagi Pemda kita, namun bisa dimaklumi karena sasaran pembangunan masih pada infrastruktur jalan, sekolah dan puskesmas. Belum lagi tahun ini ada mega proyek pembangunan kantor bupati.
Sebagai masyarakat, harus kita pahami bahwa pekerjaan pemerintah daerah untuk mensejahterakan rakyat tidak semudah membalik telapak tangan. Ada tahapan, proses yang harus dijalankan. Yang dibutuhkan pemerintah hanyalah dukungan dan partisipasi masyarakat didalam menyukseskan setiap program dan kebijakan pemerintah, selain itu selalu mengkritisi dan memberikan solusi jika terdapat kekurangan.
Dengan demikian impian kita untuk membangun daerah ini sejajar dengan daerah lain bukan hanya isapan jempol belaka, dan dapat kita nikmati bersama.
SEMOGA...

PERTEMUAN SEGITIGA PT. NHM – DPRD HALUT – MASYARAKAT ADAT LINGKAR TAMBANG

Tobelo, 26/2/08.

Menindaklanjuti hasil kesepakatan awal PT. NHM dengan masyarakat adal lingkar tambang, Selasa 26/2 kemarin DPRD Kab. Halut memfasilitasi pertemuan keduanya bertempat di ruang sidang DPRD Halut.

Namun pertemuan tersebut tidak menghasilkan kata sepakat, malah semakin memanaskan suasana. Belum lagi sekelompok massa yang menyebut dirinya Aliansi Peduli Masyarakat Adat Kao (APMAK) melakukan aksi tandingan di luar sekretariat DPRD. Untungnya kepolisian sigap mengatasi keadaan yang sempat memanas dengan memisahkan kedua massa tersebut.

Di dalam ruang sidang, terjadi aksi pemukulan oleh seorang anggota masyarakat lingkar tambang kepada seorang staf PT. NHM, Cornelius (juga pengelola CSR), yang disinyalir menjadi otak dan penyandang dana dari aksi APMAK tersebut.

Masyarakat adat lingkar tambang menilai PT. NHM tidak menghormati keberadaan adat setempat, seperti yang dilakukan PT. Freeport. Belum lagi pengelolaan Comdev yang tidak transparan.

Kini diharapkan Pemerintah Daerah berani mengambil sikap. Jika ditemukan fakta bahwa kehadiran PT. NHM hanya memberikan keuntungan bagi segelintir orang saja dan tidak memberikan kontribusi yang berarti bagi daerah, maka kita harus berani memboikot mereka.

Friday, February 22, 2008

Wilayah Halut Tak Luput Dari Badai Nicolaas

Morotai Selatan Barat, 21/2/08
Badai Nicolaas yang terjadi di beberapa wilayah sebelah utara Kawasan Timur Indonesia juga menerjang Halmahera Utara. Setelah beberapa laporan kerusakan yang terjadi di wilayah Ternate maupun Halmahera Barat, beberapa saat yang lalu saya juga menerima informasi adanya kerusakan yang diakibatkan Badai Nicolaas di wilayah Morotai Selatan Barat, tepatnya di Desa Usbar Pantai.
Badai mengakibatkan kerusakan yang bervariasi pada sekitar 40 rumah warga, bangunan umum serta satu rumah ibadah, hal ini diungkapkan Sekretaris Satlak Penanggulangan Bencana Halut, Hamsir Adam. Warga saat ini mengungsi ke rumah-rumah kerabat sambil melakukan perbaikan rumahnya. Menurut salah satu warga Desa Usbar Pantai, sampai hari ketiga paska bencana, belum ada satupun pejabat pemerintah yang meninjau lokasi bencana, termasuk Camat Morselbar Anwar Kabalmai.
Pada hari yang sama, wilayah kota Tobelo diguyur hujan sejak pagi hingga malam hari, sedangkan angin yang terjadi tidak sampai menimbulkan kerusakan.

NHM KEMBALI DIDEMO WARGA 5 KECAMATAN

Tobelo, 21/2/08
Masyarakat adat di lima kecamatan sekitar kawasan pertambangan PT. Nusa Halmahera Minerals hari ini kembali mendatangi perusahaan patungan PT. Antam dan Newcrest Australia di desa Gosowong untuk menyuarakan tuntutan mereka. Aksi yang dilakukan untuk ketiga kalinya ini melibatkan massa yang lebih besar dari lima kecamatan.
Aksi ini akan diawali dengan upacara adat yang dipusatkan di wilayah Kao. Aksi warga ini menyusul janji pihak PT. NHM yang akan mengkaji dana Community Development yang diberikan kepada masyarakat. Warga meminta kejelasan Comdev dan transparansi dana tersebut. Bupati Halmahera Utara belum lama ini mengatakan dana Comdev PT. NHM tahun 2007 diserahkan sebesar 24 Miliar Rupiah.
Jika dibandingkan dengan produksi emas tahun 2007, prediksi hasil produksi mencapai kurang lebih 1 juta ons atau senilai kurang lebih USD 900.000.000 (harga saat ini USD 900/ons). jika dirupiahkan (dengan kurs Rp. 9.000 / USD), nilainya sekitar Rp. 8.100.000.000.000.
Berdasarkan proyeksi tersebut maka nilai 24 miliar Comdev tersebut hanyalah 0,3 %. Pantaskah??
Sebagai daerah penghasil, fakta ini sangat tidak etis. Seharusnya masyarakat sekitar menikmati paling tidak 1,5 - 2 % untuk dana Comdev, atau kurang lebih senilai Rp. 121.500.000.000 sampai Rp. 162.000.000.000.
Bisakah hal ini dipenuhi PT. NHM..?? Hal inilah yang harus diperjuangkan masyarakat, untuk dikelola sebesar-besarnya demi kemakmuran masyarakat.

Tuesday, February 19, 2008

Konvoi Kemenangan Thaib Armayn - Gani Kasuba

Tobelo, 16/2/08
Sabtu sore setelah melakukan rutinitas di kantor dan pabrik yang melelahkan, saya kembali ke kost-an ku di desa Wari Ino, dengan mengendarai sepeda motor bututku.. di desa Gura saya berpapasan dengan sekelompok orang yang melakukan konvoi kendaraan bermotor. Dengan naluri pembalap (cie ileee..) kulewati satu per satu kendaraan yang ternyata ratusan, untuk mendahului dan bisa mengambil gambar, tetapi ternyata tidak bisa.. jadi saya informasikan secara verbal aja yah..
Ternyata konvoi tersebut adalah para pendukung pasangan calon gubernur Thaib Armayn - Gani Kasuba yang "merasa" jagoannya tersebut sudah memenangkan pertarungan melawan Abdul Gafur - Rahim Fabanyo, berdasarkan hasil perhitungan suara "versi" KPUD Malut Non Aktif di Hotel Bidakara Jakarta yang memenangkan pasangan TA-GK.
Konvoi tersebut dilakukan masyarakat Galela disepanjang jalan trans Tobelo - Galela sebagai bentuk aspirasi mereka terhadap TA-GK.
Apakah ini adalah perayaan "ke-pagi-an??"..... mungkin saja...
Selama "palu" keputusan siapa gubernur Maluku Utara diketuk, maka tampuk tertinggi Pemerintahan di Maluku Utara akan tetap berada di tangan seorang TIMBUL..
Timbul, yang pelawak itu??? hahaha... sayangnya bukan.. Dia adalah Timbul Pudjianto, pejabat dilingkup DepDaGri yang menjabat sebagai Gubernur Maluku Utara.

Monday, February 18, 2008

SORRY...SORRY....

Wah...akhirnya bisa on line lagi...
Sekedar info, beberapa saat yang lalu jaringan internet di kantor kami off, ternyata emang ada kerusakan di server kantor bupati...
Terpaksa deh saya off juga hehhee...
tapi gpp koq, mulai hari ini saya akn online kembali dan berusaha untuk memberikan berita terhangat seputar Tobelo dan sekitarnya...

so Dont worry ya....

Monday, February 4, 2008

Warga Malifut Blokir Kendaraan PT. NHM

Malifut, 2/2/08
Sabtu pekan lalu terjadi aksi protes di sekitar PT. Nusa Halmahera Minerals (NHM). Sejumlah kendaraan pengangkut material tambang milik PT. NHM terpaksa tidak bisa beroperasi karena diboikot oleh warga. Aksi ini dipicu kekecewaan warga yang merasa perusahaan tersebut telah mengingkari komitmen dengan mereka. Koordinator aksi, Fahri Yamin mengaku aksi itu dilakukan karena PT. NHM tidak menepati sejumlah kesepakatan yang dilakukan, termasuk Community Development (Comdev) tahun 2007 yang sampai tahun ini belum terbayar.
Selain itu, warga menilai keberadaan Coorporate Social Responsibility (CSR) yang dibentuk PT. NHM hingga kini tidak memberikan dampak positif terhadap masyarakat sekitar areal tambang tersebut.
Fahri menegaskan aksi ini akan terus dilakukan hingga PT. NHM memenuhi sejumlah tuntutan yang diajukan masyarakat, termasuk revisi kontrak karya dan sistem perekrutan tenaga kerja yang adil.
Sayangnya aksi yang berlangsung sekitar 2 jam oleh sekitar 30-an orang tersebut tidak ditemui oleh pihak perusahaan.

Saturday, February 2, 2008

Hasil Jepretan

Pemandangan yang sangat indah dari Pulau Dodola

Sunset dari Pulau Dodola, di kejauhan Pulau Morotai


Suatu hari di Talaga Paca

KALI YARO MELUAP

Tobelo Selatan, Hujan yang turun terus menerus beberapa waktu yang lalu telah menyebabkan Kali Yaro meluap. Akibatnya puluhan rumah di Desa Yaro dan Leleoto tergenang air setinggi lutut orang dewasa. Hal ini doperparah dengan tersumbatnya selokan-selokan sehingga menyumbat aliran air. Kali Yaro sendiri tidak memiliki dinding pelindung di sekitar desa Yaro sehingga air dengan leluasa meluap ketika banjir bandang dari hulu.
Masyarakat harus mewaspadai fenomena ini karena bisa saja terjadi banjir yang lebih besar lagi dan mengakibatkan kerugian yang lebih banyak.