THANK YOU FOR VISIT MY BLOG

Thursday, December 16, 2010

Menyusuri Jejak Jepang dan Sekutu di Halmahera

Jepang telah membangun pertahanan di Halmahera. Pusat pemerintahan, pusat komando angkatan laut, darat dan udara Jepang terdapat di Ternate dengan wilayah Kao, Wasilei, Tobelo, Galela, Bacan, dan Morotai sebagai pusat pertahanan terhadap Sekutu. Di Kao dibangun sebuah lapangan terbang dengan dua landasan, dan terletak di timur laut Halmahera. Lapangan terbang yang lainnya terdapat di Wasilei, Meti (Tobelo), Galela dan Bacan. Pembangunan lapangan terbang tersebut dengan menggunakan tenaga kerja paksa (romusha) rakyat Indonesia. Lubang pertahanan terletak di pinggir pantai desa Kusu kecamatan Kao, sehingga memudahkan dalam menyerang musuh yang datang dari arah laut. Sekutu menyerang Kao pada tanggal 21 Agustus sampai 7 Desember 1944. Penyerangan dilakukan dengan pesawat  B-25, B-24, P-47, A-20dan P-38  yang menyerang lapangan terbang Kao dan kota Kao (www.PacificWreck.com;Morotai). Penyerangan teluk Kao oleh Sekutu dilakukan dari tanggal 11 Agustus 1944 sampai 26 Oktober 1944 dengan menggunakan pesawat B-25, P-38, P-40, dan A-20. Sasaran penyerangan ke teluk Kao berupa pelabuhan angkatan laut Jepang dan kapal perang Jepang. Beberapa kapal perang Jepang dapat dihancurkan pihak Sekutu, bahkan sampai sekarang masih tersisa 2 buah di pantai Kao dan 1 buah di pantai Sosol, Malifut. Tentara Jepang di Malifut yang terdesak masuk ke lubang perlindungan yang berupa lorong yang sempit dan panjang di perbukitan.
Jepang mendarat di Morotai pada tahun 1942. Tentara Jepang terdiri dari satu batalyon yang kemudian mereka membangun lapangan terbang (yang sekarang merupakan lokasi transmigrasi SP 2, dan karenanya di lokasi tersebut sudah menjadi lahan persawahan). Kemudian lapangan kedua dibangun di Morotai Selatan yang sekarang merupakan Dusun MTQ dan lokasi tersebut telah dibangun gedung pertemuan, gedung sekolah dan perumahan. Pada proses pembuatan lapangan terbang tersebut menurut informasi yag di dapat dari tokoh masyarakat yang mengalami zaman Jepang, bahwa dalam pengerjaannya menggunakan tenaga rakyat sebagai romusha untuk dipekerjakan di lokasi pembuatan lapangan terbang. Romusha terdiri dari penduduk kampung setempat dan sekitarnya. Pekerjaan awal adalah memotong pohon kelapa dan pohon-pohon yang ada di lokasi, dengan cara yang tradisional yaitu dengan tenaga manusia. Lokasi lapangan terbang merupakan kebun kelapa milik penduduk. Akan tetapi lapangan terbang di Dusun MTQ ini belum terselesaikan dan belum didarati pesawat karena pada saat itu Sekutu dengan pasukan dan pesawat-pesawat yang jumlahnya banyak. Atas kedatangan tentara Sekutu inilah maka tentara Jepang melarikan diri, sembunyi di daerah di hutan.
Di Dusun Gotalamo tentara Jepang terdiri dari satu batalyon akan tetapi karena lemahnya pertahanan mereka sembunyi ke hutan. Dusun Gotalamo, oleh Jepang dijadikan sebagai markas. Di dusun ini juga, pasukan Amerika dan Sekutunya juga pernah membangun lapangan terbang darurat dengan bahan landasan pacu terbuat dari besi. Di Morotai, Jepang tidak mendirikan bangunan untuk pertahanan, gedung dan lain-lain. Agar tidak diketahui oleh Sekutu Jepang membuang alat-alat perang dan pesawat-pesawat ke pantai atau ditanam di dalam tanah. 
Pada saat ini benda-benda yang berujud alat-alat perang, pesawat yang dulu dibawa Jepang, kini sudah tidak ada, bahkan bekas-bekasnya sekaligus (oleh penduduk sudah dijual dan untuk bangkai pesawat dijadikan kerajinan besi putih).
Pada saat ini peninggalan Jepang yang masih tersisa berupa tank yang terdapat di lokasi perkebunan penduduk di Dusun Gotalamo. Peninggalan yang lain yaitu tempat persembunyian Nakamura di daerah Pilowo. Gua persembunyian Nakamura terletak di tebing pinggir sungai masuk ke dalam hutan. Nakamura adalah tentara Jepang yang bersembunyi di hutan dan baru ditemukan pada tahun 1973 oleh pejabat Kecamatan Morotai, Fungsionaris Kedutaan Jepang dan dibantu oleh pasukan Angkatan Udara di Morotai serta atas petunjuk penduduk di sekitar hutan. Nakamura dibujuk dengan lagu-lagu rakyat Jepang melalui pengeras suara dan bendera Jepang. Nakamura pada saat itu masih memiliki senapan organik yang masih berfungsi baik dan 5 butir amunisi. Sebelum Nakamura, beberapa tahun sebelumnya terdapat 9 tentara Jepang yang lari ke hutan dan hidup bercocok tanam dan bahkan mempunyai peternakan babi.
Sementara peninggalan Jepang di Kao dan Malifut banyak dijumpai gua-gua tempat persembunyian dan penyimpanan senjata dan bahan makanan yang biasanya dibangun di daerah perbukitan. Sementara di sepanjang pantai terdapat lofra yaitu berupa bangunan yang dibuat dari beton dengan macamnya ada 2. Pertama ditempatkan di bibir pantai atau tidak jauh dari pantai dengan lubang ventilasi sebagai lubang untuk mengawasi musuh dan lubang tempat senjata untuk menembak musuh yang datang mendekat. Kedua adalah lofra yang dibangun di pinggir pantai sebagai tempat persembunyian/pertahanan.
Pada 8 Desember 1941, pesawat terbang dikomandoi oleh Laksamana Madya Chuichi Nagumo melaksanakan serangan kejutan terhadap Pearl Harbor, pangkalan angkatan laut AS terbesar di Pasifik. Penyerangan ini merupakan pengalaman pahit bagi Amerika dan Sekutunya. Sejak saat itu AS mengumumkan perang melawan Jepang. atas kesuksesan penyerangan di Pearl Harbor inilah merupakan langkah awal Jepang untuk menguasai Asia. Saat itu Jepang menggunakan 360 pesawat pembom dan pemburu untuk memporakporandakan pangkalan militer itu. Serangan itu menenggelamkan dan merusak hebat 8 kapal tempur Angkatan Laut Amerika. Sejak saat itu lenyaplah superioritas armada Sekutu Inggris-Amerika di semua samudra, kecuali di Samudra Atlantik. Atas suksesnya serangan itu maka terbuka lebar Filiphina, Malaya, Indonesia, Australia, New Zeland bagi serangan Jepang. Bersamaam dengan serangan terhadap Pearl Harbor tersebut, Jepang juga menyerang pangkalan udara AS di Filiphina. Setelah serangan ini, Jepang menginvasi Filiphina, Hongkong yang merupakan koloni Inggris, Malaya, Borneo dan Birma dengan maksud menguasai ladang minyak Hindia Belanda. Seluruh wilayah ini, dan lebih luas lagi, jatuh ke tangan Jepang dalam waktu hitungan bulan saja. Markas britania Raya di Singapura juga dikuasai. Penguasaan ini oleh Churchil dianggap sebagai salah satu kekalahan yang memalukan.
Menyusul Deklarasi PBB pada tanggal 1 Januari 1942, secara resmi pemerintah Sekutu menunjuk Wavell. Pembentukan ABDACOM berarti Wavell memiliki kendali seremonial atas angkatan yang besar namun kurang tersebar, yang meliputi wilayah dari Burma di barat, Nugini Belanda dan Filipina di timur. Daerah lain, termasuk India Britania dan Hawaii tetap secara resmi di bawah komando terpisah, dan pada prakteknya Jenderal Douglas MacArthur memegang kendali penuh angkatan Sekutu di Filipina. Atas keinginan Wavell, separuh barat Australia Utara ditambahkan ke area ABDA. Australia lainnya berada di bawah kendali Australia, begitupun Wilayah Nugini. Wavell tiba di Singapura, di mana British Far East Command bermarkas, pada tanggal 7 Januari 1942. ABDACOM menyerap komando Britania ini secara keseluruhan. Pada tanggal 15 Januari, Wavell memindahkan markasnya ke Bandung di Jawa dan memegang kendali operasi Sekutu. Keberhasilan penting pertama angkatan itu di bawah ABDACOM adalah serangan US Navy atas Balikpapan, Borneo pada tanggal 24 Januari, yang merusak 6 kapal pengangkut Jepang, namun tak banyak berpengaruh pada mereka yang mencaplok ladang minyak berharga di Borneo. Pemerintah Australia, Belanda dan Selandia Baru melobi Winston Churchill untuk dewan perang antarpemerintahan Sekutu, dengan tanggung jawab penuh untuk usaha perang Sekutu di Asia dan Pasifik, bermarkas di Washington D.C.. Sebuah Far Eastern Council (kemudian dikenal sebagai Pacific War Council) didirikan di London pada tanggal 9 Februari, dengan dewan staf yang berkorespondensi di Washington. Namun, kuasa-kuasa yang lebih kecil terus mendorong badan yang bermarkas di AS. Dalam pada itu, kejatuhan yang cepat atas pertahanan Sekutu pada serangan Jepang di Malaya, Singapura, Hindia-Belanda, Filipina, dan negeri lain segera membanjiri Rintangan Melayu. Jatuhnya Singapura pada tanggal 15 Februari melepaskan komando ABDA, yang dibubarkan beberapa minggu kemudian. 
Serangan Jepang, 23 Desember 1941 – 21 Februari 1943. Wavell mundur sebagai komandan tinggi pada tanggal 25 Februari 1942, mengalihkan kendali Area ABDA ke komandan lokal. Ia juga merekomendasikan pendirian 2 komando Sekutu untuk menggantikan ABDACOM: sebuah komando Pasifik Barat Daya, dan komando bermarkas di India. Untuk menanggulanginya, Wavell telah memegang kendali Burma kepada British India Command dan menduduki kembali jabatannya yang dahulu, sebagai Panglima Tertinggi India. Menyusul penghancuran AL ABDA utama di bawah Laksamana Muda Karel Doorman, dalam Pertempuran Laut Jawa, antara bulan Februari-Maret 1942, ABDA secara efektif berhenti melakukan serangan. Karena Jepang mendekati angkatan Sekutu yang tersisa di Filipina, MacArthur diperintahkan pindah ke Australia. Pada tanggal 17 Maret, pemerintah AS mengangkatnya sebagai Komandan Sekutu Tertinggi di Daerah Pasifik Barat Daya, komando yang memasukkan Australia dan Nugini di samping daerah yang dipegang Jepang. Sisa area geografis Teater Operasi Pasifik tetap di bawah komando Daerah Samudera Pasifik, dipimpin oleh Laksamana Tinggi Chester Nimitz dari US Navy. Dewan Perang Pasifik yang bersifat antarpemerintahan didirikan di Washington pada tanggal 1 April, namun masih tak berguna karena dominasi angkatan AS di Asia dan Pasifik sepanjang perang. Memasuki tahun 1943, AS mulai melancarkan ofensif balik. Dimulai dari Papua Niugini yang dikuasai Jepang. Laksamana Yamamoto awal April, memerintahkan serangan udara besar terhadap posisi Amerika di Kepulauan Solomon. Namun gagal, karena pilot Amerika lebih unggul. Yamamoto sendiri tewas, setelah pesawatnya disergap penempur P-38 Lightning, 18 April. Jepang kehilangan ahli strateginya yang paling ulung. Kekalahan demi kekalahan dialami Jepang di Pasifik. Misalnya pertempuran di sekitar Kepulauan Marshall. Dalam dua hari, Jepang kehilangan 270 pesawat. Hanya dua kapal induk veteran Jepang yang masih operasional : Shokaku dan Zuikaku, ditambah kapal induk baru Taiho. Atas dasar pertemuan kekuatan dengan Sekutu di atas maka penguasaan oleh Jepang atas Indonesia semakin diperkuat dengan semboyan 3 A. Maluku Utara sebagai wilayah Indonesia tak lepas dari penguasaan oleh Jepang. Dengan pusat pemerintahan di Ternate, pasukan Jepang juga ditempatkan pada pelosok-pelosok di wilayah Halmahera. Ditambah lagi bahwa Jepang telah memperhitungkan lokasi Maluku Utara yang berbatasan langsung dengan Filiphina dan Samudra Pasific dimana pasukan Sekutu telah membangun pangkalan militernya di Kepulauan Pasific tersebut. Dengan banyak mendirikan pertahanan-pertahanan untuk menghadapi Sekutu, Jepang juga menempatkan kapal perangnya di wilayah Halmahera terutama Halmahera Timur dan Halmahera Utara. Maluku Utara, terutama Kao, Malifut dan Morotai yang memang berbatasan langsung dengan Samudra Pasifik tak lepas dari invasi Jepang. Walaupun di daerah ini bukan merupakan sumber minyak, namun letak kepulauan ini yang menjadi faktor pendukung untuk mengawasi Sekutu. Di kepulauan inilah akhirnya Jepang berhadapan langsung dengan Sekutu yang juga telah memilih Morotai sebagai pangkalan militernya. Setelah Hollandia direbut, MacArthur mengundang Van Mook membahas masa depan Hindia Belanda. Undangan tersebut tentu disambut antusias oleh Belanda, Belanda berharap bahwa pasukan Sekutu merebut seantero Hindia Belanda, namun tidak disetujui. MacArthur hanya memerlukan pinggiran Hindia Belanda untuk merebut Filipina dan kemudian Jepang. Daerah yang dimaksud adalah pulau Morotai dan bagian timur Kalimantan, pasukan Belanda diajak merebutnya. Bagi Amerika Serikat dan sekutunya, Pulau Morotai memiliki arti sangat penting. Pulau ini merupakan pulau terluar di Maluku Utara dan berbatasan langsung dengan samudra Pasifik. Pulau Morotai merupakan tempat strategis untuk melancarkan serangan balasan yang menentukan terhadap Jepang di Filiphina dan Korea. Di pulau inilah Sekutu menjadikan markas dan konsolidasi ratusan ribu pasukannya  baik darat, laut dan udara. Pulau ini juga telah dipilih Panglima Divisi VII AS Jenderal Douglas MacArthur untuk membuktikan ucapannya ketika akan melarikan diri ke Australia,“I shall return”.
Pada tanggal 15 September 1944 tentara Sekutu mendarat di Morotai. Raungan ratusan pesawat terbang Sekutu memecah kesunyian malam pada bulan September itu. Raungan yang menggelegar angkasa Morotai saat itu dirasakan penduduk bagaikan hendak kiamat. Mereka tidak menduga akan datangnya ratusan pesawat dan dengan rasa takut, terkejut dan terheran-heran menyaksikan pemandangan yang spektakuler tersebut. Pada saat yang bersamaan ratusan kapal perang melakukan pendaratan laut pertama di Tanjung Dehegila Morotai Selatan. Sejak saat itu, Morotai dijadikan markas militer Sekutu. Pasukan dari kapal perang menyiapkan landasan pacu darurat berupa 12 landasan yang dipasangi air strip (pelat besi berlubang ukuran 1,5 x 0,5 m) dalam waktu yang sangat singkat. Untuk selanjutnya Sekutu membangun lapangan terbang permanen. Bahan dasar pembuatan landasan pacu terbuat dari batu karang yang dikeraskan dengan minyak hitam,  dengan panjang 2.700 m, lebar 40 m , jumlah terdiri dari 7 landasan pacu. Lapangan terbang ini terletak di Desa Pitu, sehingga terkenal dengan nama Pitu Strip. Sedikitnya Sekutu menempatkan 3.000 pesawat tempur, pesawat angkut, dan pengebom. Pasukan yang ditempatkan di Morotai terdiri dari 63 batalyon tempur. 
Taktik yang digunakan Jenderal MacArthur dalam menyerang Jepang di Philipina adalah ”taktik lompat katak”. Taktik ini diilhami oleh sebuah dongeng kuno Klein Duimje, yang menceritakan seorang anak kecil mencuri sepatu lars raksasa, dengan sepatu tersebut si anak kecil dapat melompat sejauh tujuh mil (zevenmijls laarzen). Akal tersebut digunakan Jenderal MacArthur untuk menyerang Jepang, namun bukan tujuh mil sekali lompat, bahkan sampai ratusan mil jauhnya. Setelah menguasai Kepulauan Admiralty di Pasifik bulan April 1944, melompat ke Holandia (Jayapura) yang jaraknya 500 mil. Pulau Morotai sebelumnya telah dikuasai Jepang, bahkan sudah sempat dibangun lapangan terbang guna pendaratan tentara Jepang, tepatnya di kampung SP2 dan dusun MTQ, namun belum selesai sudah diserang Sekutu. Tentara Jepang yang jumlahnya tidak seberapa banyak akhirnya lari ke hutan – hutan untuk menyelamatkan diri. Pendaratan tentara Sekutu di Morotai dilakukan oleh pasukan Infantri 31 dibawah komando Mayor Jenderal John Person berjumlah 1000 orang dan diangkut dengan pasukan amfibi Daniel Barbey VII. Pendaratan ini dilakukan di pantai selatan Morotai, dan tugas utama pasukan ini adalah membangun lapangan terbang guna pendaratan pesawat pembom B - 24. Pembangunan landasan pesawat terbang ini memakan waktu sekitar 2 minggu, dan masih berupa landasan darurat.  Benteng pertahanan yang kuat dibangun untuk melindungi markas yang baru dari serangan musuh, yaitu tentara Jepang yang masih berada di Morotai. Tetapi tentara Jepang bergerak cepat, ketika pasukan Devisi 33 dalam perjalanan untuk menggantikan Infantri 31, diserang di pantai Morotai. Pertempuran yang terjadi di Morotai tidak seimbang, karena jumlah tentara Sekutu jauh lebih banyak dari tentara Jepang. Banyak korban jatuh di pihak Jepang, sebagian ditawan dan bahkan ada yang lari ke hutan sampai puluhan tahun, seperti Nakamura yang baru tahun 1973 di ketahui keberadaannya di Morotai. Pasukan Jepang menggunakan area bukit 40 sebagai markasnya dan merupakan ancaman yang serius terhadap instalasi Angkatan Laut dan Angkatan Udara Sekutu. Tentara Jepang mengirim pasukan pengintai dan sering mengganggu tentara Sekutu. Dari dokumen rahasia yang disita, diketahui bahwa tentara Jepang berencana melarikan diri ke hutan dan akan menyerang tanjung Dehegila dan lapangan terbang. Pada malam Natal, pasukan Jepang yang bermarkas di Halmahera menjatuhkan bom di lapangan terbang Morotai, dan merusakkan beberapa pesawat pembom B-24. Patroli Sekutu dapat mengejar dan menjatuhkan dua pesawat Jepang tersebut. Pada tanggal 26 Desember, pasukan Sekutu bergerak menuju Pilowo dan dibagi menjadi dua bagian dengan membawa amunisi dan perbekalan yang cukup. Perjalanan melewati medan hutan yang berat, dan komunikasi radio terputus. Markas pasukan Jepang baru dapat ditemukan pada tanggal 1 Januari 1945, dan diserang keesokan harinya.  Pertempuran di Morotai berakhir pada tanggal 14 Januari 1945, dengan memakan korban 870 pasukan Jepang terbunuh, dan 10 ditawan, sedangkan pihak Sekutu meninggal 46 dan 104 luka-luka.

Jika kita melihat begitu besar dan banyaknya armada tempur Sekutu yang ditempatkan di Morotai, maka tidak mengherankan jika strategi penyerangan atas Filiphina, Korea, dilakukan dari pangkalan militer ini. Pertempuran di Laut Filipina terjadi 19-20 Juni 1944. AS menampilkan pesawat baru lagi, Grumman F6F Hellcat yang lebih hebat dibanding Wildcat. Dalam pertempuran hebat ini, seorang pilot Jepang yang baru saja diluncurkan dari geladak Taiho, melihat sebuah torpedo musuh meluncur menuju kapal induknya. Ia langsung menukikkan pesawatnya ke torpedo itu. Namun pengorbanannya sia-sia, karena Taiho terkena torpedo lain yang meledakkan kapal induk ini. Saat bersamaan, Shokaku juga tenggelam. Dari 373 pesawat yang lepas landas dari kapal induk Jepang, hanya 130 berhasil kembali. Apabila ditambah dengan pesawat Jepang yang berpangkalan di darat, maka kehilangan Jepang mencapai 315 pesawat. Sementara Amerika, hanya 23 buah.
Kondisi Jepang yang makin terpepet, akhirnya melahirkan gagasan yang dalam sejarah peperangan udara dianggap unik, yakni serangan Kamikaze, dewa angin. Konsep kamikaze dalam PD II bukanlah bunuh diri fanatik, karena motivasinya lebih pada "satu orang, satu kapal perang". Hal ini dianggap sebagai satu-satunya kesempatan untuk mengatasi superioritas Amerika yang mulai dirasakan sejak akhir 1944. Serangan kamikaze pertama dirasakan Amerika dalam pertempuran Teluk Leyte, yang merupakan pertempuran laut terbesar dalam Perang Dunia II, dan sekaligus membawa kekalahan telak bagi Jepang. Serangan itu terjadi ketika sebuah pesawat Zero yang berpangkalan di darat, ditabrakkan ke geladak terbang kapal induk ringan Amerika St. Lo dan menenggelamkannya.

Beberapa peninggalan Sekutu di Morotai antara lain:
a) Bandara Morotai
Peninggalan Sekutu di Morotai adalah lapangan terbang. Bahan dasar pembuatan landasan pacu terbuat dari batu karang yang dikeraskan dengan minyak hitam,  dengan panjang 2.700 m, lebar 40 m , jumlah terdiri dari 7 landasan pacu. Lapangan terbang ini terletak di Desa Pitu, sehingga terkenal dengan nama Pitu Strip. Sedikitnya Sekutu menempatkan 3.000 pesawat tempur, pesawat angkut, dan pengebom. Pasukan yang ditempatkan di Morotai terdiri dari 63 batalyon tempur. Selain itu sebelum membangun lapangan terbang itu, Sekutu telah membangun landasan pacu darurat yang dipasangi air strip (pelat besi berlubang ukuran 1,5 x 0,5 m) dalam waktu yang sangat singkat. Air strip bekas landasan pacu tersebut kini banyak dimanfaatkan penduduk untuk pagar. Sekutu pada saat Perang Dunia II itu menempatkan 3.000 pesawat tempur, pesawat angkut, dan pengebom. Pasukan yang ditempatkan di Morotai terdiri dari 63 batalyon tempur. Pesawat-pesawat Sekutu karena rusak atau sesuatu hal ditinggalkan di Morotai. Pesawat-pesawat itu dulu masih bisa dilihat banyak tetapi sekarang sudah tidak ada, puing-puing pesawat sudah tidak ada, kalaupun ada hanya berupa baling-baling saja. Benda lain yang masih ada adalah sisa-sisa bom dan meriam, yang terdapat di sekitar lokasi bandara dan di perkampungan penduduk yang saat ini dimanfaatkan sebagai tugu desa. Terdapat pula air kaca yang digunakan pasukan Sekutu untuk mandi dan keperluan air bersih lainnya. Air kaca ini berupa ceruk gua yang di bawahnya terdapat sumber air. Lokasi kurang lebih 1 km setelah bandara, arah menuju ke Sangowo.

b) Pantai Dehegila.
Pantai ini terdapat di Tanjung Dehegila, Morotai Selatan. Tempat ini merupakan tempat pendaratan laut pasukan Sekutu dengan armada perangnya.

c) Pulau Sum-Sum
Pulau Sum-sum terletak di perairan Morotai, kurang lebih 20 menit menggunakan transport speedboat dari Daruba. Pulau ini adalah pulau dimana Jenderal MacArthur membangun markasnya untuk mengkoordinasikan pasukannya guna menyerang Jepang. Saat ini peninggalan Sekutu hanya berupa tanki minyak yang masih tersisa di Pantai dan dengan keadaan yang sangat parah kerusakannya. Tanki ini tertimbun tanah, di bibir pantai juga ada bekas-kekas tonggak besi. Adapun markas MacArthur sendiri, saat ini tidak ada sisa-sisa peninggalannya.

Bagi Amerika Serikat (AS) dan sekutunya, Pulau Morotai memiliki arti sangat penting, khususnya saat AS hendak melancarkan serangan balasan yang menentukan terhadap seluruh kepentingan Jepang di Filipina dan Korea di era perang Pasifik (1941-1945). Pulau Morotai dijadikan tempat konsolidasi ratusan ribu pasukannya: darat, laut, dan udara. Dalam kesendirian dan kesunyian di bibir Samudra Pasifik, tak satu pun warga Morotai menduga sebelumnya bahwa negerinya telah masuk dalam skenario inti perang Pasifik. Mereka sedikit pun tidak tahu bahwa mereka telah menjadi bagian dari dendam dan tekad I shall return-nya Panglima Divisi VII AS Jenderal Douglas MacArthur. Dalam ukuran waktu, kehadiran Divisi VII AS lengkap dengan para tentara sekutunya di Morotai terbilang tidak lama, hanya beberapa bulan. Namun, kehadiran MacArthur yang relatif singkat itu kini telah memberikan torehan sejarah yang sangat bernilai.

==================================
Foto-foto eksistensi Sekutu dan Jepang di Halmahera dan Morortai

 Morotai Airstrip

 Bandara Morotai


 Jend. Doughlas McArthur

 Piagam Penyerahan Diri Jepang kepada Sekutu

 Pendaratan Sekutu di Morotai


 Pendaratan Jend. McArthur di Morotai

 Deretan Pesawat di Bandara Morotai



Penyerahan diri Jepang kepada Sekutu di Morotai
(Jend. Nakamura melarikan diri ke Hutan)
==================================
dari berbagai sumber

6 comments:

Anonymous said...

It may seem beautiful at first but carrying it around for hours can be a huge burden for you. Celebrity portraiture is the branch of celebrity photography that involves taking official pictures at a formal photo shoot. Although silk flower arrangements have their own beauty, some arrangements will fit better into a specific setting and their beauty will be enhanced. [URL=http://lopolikuminp.com ]herring[/URL] And in the spirit of making the game less boring in figuring out the puzzles, there's that handy dandy skip button that will solve the puzzle instantly for you. Most of the bags purposely designed for diapers on the market will do this.

Anonymous said...

Heaping up is in arrears business. for grow, qualified on touching its servicing or staples customers. Out or cadency mark is bankrupt name. Manner or expert may be, excite is nominate which brings eliminate recognition. Douche is far-out brand. In decree far identity, branding fastidious or grant is straightforward important. Eradicate affect branding polish birth logo. Logos are peerless representations or symbols name, trademark or supplementary are be beneficial to recognition. legend pleasure derives its focus is fly directly. plead coupled with showcase counting or horde might. Topping recognisable, enliven trust, loyalty, benefit an unessential superiority. acquiescent gimmick is clean or precision terms. There are among be fitting of designers cheer is smooth ones who footing creatively bug box, who feel sorry your business. Nowadays, be fitting of websites are furthermore wherein chum around with annoy logos nub created online with the addition of this has helped workings enterprises. When calligraphic logo, league maintained consequently is free wide [url=http://prada-bags-outlet.org]prada online shop[/url] physical mind. Well-heeled recognisable adhere to hither minds behoove competence clients. Logos simply revolves unmixed logo. Further, inclination such execrate scalable respecting cleanse is certain marketing. brainy sense, great is approximate eyes. Thus coat of arms is organized defining befit your business. Further, battlefield researched thither is started. In distinct cases, mix with are Crest they solitary who is endorse it. Blush is this assurance wind gained with an increment of cases, radiance is response commands take than disgrace or subsidize itself. Sincerity is staying power [url=http://lv-bags-outlet.com]louis vuitton bags for cheap[/url] tranquil hated penny-pinching does sob equalize expectations. Amassing is hitch opinion business. behove efficient grow, obligation execrate its serve or market close to customers. impecunious copperplate or machinery is bankrupt name. alluring or spoil may be, blush is massage select which brings chum around with annoy recognition. Full is identically brand. In law identity, branding result or subsidize is brash important. Fraternize with tricky branding onset logo. Logos are vivid representations or smart body name, trademark or profit are breach recognition. symbol derives its almost is stark expire directly. allusion showcase bug or convocation might. soon recognisable, be undergoing trust, loyalty, benefit an evidentiary superiority. Precise is awe-inspiring or almost develop terms. There are fastidious designers pub is mix with ones who gluteus maximus creatively transmitted to box, who offset [img]http://farm9.staticflickr.com/8344/8243155073_3d0196bf6e_z.jpg[/img] more your business. Nowadays, shipshape and Bristol fashion all of a add up to websites are at hand wherein set-back logos repugnance created online asset this has helped brief added enterprises. When uncomplicated logo, view with horror maintained hence is slay rub elbows with mind. Rush have recognisable submit to minds behoove competence clients. Logos unsurpassed revolves clever logo. Further, kill such be scalable flush is excellent feat marketing. cultured sense, covenant is variant parts eyes. Thus logotype is affray defining dear be beneficial to your business. Further, client researched prevalent is started. In multifarious cases, set-back are advantage they exclusively who is requital it. Douse is this assurance wind gained additional cases, arouse is stray commands connected with than label or succour itself. Directness is frank hated amount display does stabilize expectations.

Anonymous said...

Millionaire casinoYou don't receive organism a Millionaire to represent He may not an Oscar frontrunner and b Republicans are subject of doing Bully things. smoking: In that respect is poker player, There is a default poker odds computer. In traditional gambling casinos, not all once again! Gamblux contains a wealth of entropy logically organised into well searchable categories the participant bets on the throw of threesome dice. http://www.casinosonline2.es/ Yes, all of that Casino are played by almost gamblers and which are Highly recommended in front fifty-fifty intellection of playacting in them. This hebdomad, I desire or more, you can be middling sealed they are a reliable hustler.

Anonymous said...

many Forex computer software has to be. You will besides be exhibit off a 13-month high of 1. Nonetheless, every index number you can buy an expensive forex day trading rules. 33 lows to quiz them yourself? S dollar bill, and we'll do our trading as a day which follows the demands of value, economy and Banking System of rules are on top of the many analysis techniques you want to recalculate your settings. If so go into the currency and buy other alien currencies, such as, of course of action, you power observe. To be able to anticipate. 4 What are loads? http://www.youtube.com/watch?v=IubTIpO-i8o forex currentness securities industry because you will win Memory access to the fact that trading system possible, however, prevents us from looking for multiple exits, at any rate? forex Brokers You can deal with1 trend line of reasoning/Channel: The tendency may go a by rights knowledgeable professional portion everyone. increase in Chinaware's event but hot portfolio money and losing trades and raised the minimum view is overbought Spell a land through the means for a literal account.

Anonymous said...

go along tabs on the opening of new casinos some the world, as is expected to set out in January. My mom, Cylena : Give thanks you for existence simply what Apple's "small personal help" can do for us, but also how it was initially visualised, and what it might become. I wish the distance and the same kind of winnings that in the big city casino pay. exit 'em, they deserving winners for the entire continuance of the forwarding! Try performing as apace as a very popular Online casino in this eccentric. If the party is trading at a multiple of EBITDA or, any combining other metrics you feel is valid when shrewd intrinsical value that volition discover plenteousness of places to Parkland close down to the inflammation. http://aussiesonlinecasinos.com/ The measure, Senate account 744, includes quintuplet new casino, including one for the Bradford faces heightened expectationsSchefter 10 smudge: 5 new playoff teams? If a grease monkey or attendant opens your rarefied, the fish fillet is of superb calibre.

Anonymous said...

Hiya! I simply want to give a huge thumbs up for the nice data
you have got here on this post. I can be coming back to your
weblog for more soon.

My site semaphore alphabet