THANK YOU FOR VISIT MY BLOG

Saturday, January 19, 2008

Little Accident at Bori

Bori, Kao Utara (18/1). Hari itu saya sedang mengantar dua orang tamu perusahaan kami dari Australia, Mr. Bryan dan Mr. Julian Hill dari PT. Champion Halmahera Mining yang sehari sebelumnya saya jemput di Ternate. Perjalanan dari Tobelo (Wisma Pelangi Agung) jam 7.30 pagi. Saat melewati desa Pediwang (dermaga) nampak macet, banyak mobil yg parkir takaruang. Setelah tanya-tanya ternyata semua mobil tidak bisa masuk desa Bori karena jalan ditutup oleh beberapa orang masyarakat.
Menurut beberapa sumber, ada warga bori yang meninggal karena ditabrak mobil kijang innova pada minggu 13/1, namun sampai malam penghiburan tidak ada tanggungjawab dari pihak sopir/bos mobil tersebut. Ini membuat mereka marah sehingga melakukan aksi ini.
Harapan untuk bisa melewati Bori ada ketika petugas kepolisian dari Tobelo tiba di lokasi. Mobil yang kami tumpangi bersama beberapa mobil lainnya "baekor" dibelakang mobil polisi (biasa... panako pe hal too..) namun sampai di ujung kampong, "para" mobil tidak berani terus ke tengah kampong, karena ada "issyu" bahwa "dorang akan lempar bomb ke arah mobil yang coba-coba lewat. Hal ini dibenak saya hanya merupakan luapan kemarahan dan tidak akan terjadi (peledakan bom-red). Seluruh mobil parkir di tepi jalan menunggu kepastian negosiasi polisi dengan pemblokir jalan, namun dari kejauhan saya melihat nampaknya ada ketegangan yang terjadi, dan kemudian "DUAAAAAARRR" bomb rakitan diledakkan, bunyinya benar-benar mengelegar (apalagi bagi saya yang belum pernah dengar suara bomb). semua kucar-kacir menyelamatkan "mobilnya" baru nyawanya...hehehe...
Saya bersama Mr. Julian dan Mr. Bryan tetap berdiri di pinggir jalan sambil tetap memikirkan cara untuk bisa melewati Bori, mengingat kedua "Bule" ini harus tiba di Bandara Ternate paling lambat jam 12 siang, sementara waktu sudah menunjukkan pukul 09.30 pagi (kurang lebih 2 jam sudah kami di Bori).
Dari kejauhan nampak mobil hitam DG 1 menuju Bori. Wah, Bupati datang. Pastilah akan aman dan kami bisa lewat. Bapak Hein Namotemo (Bupati) berhenti dan bertanya kepada saya apa yang terjadi. Setelah saya memberitahu beliau menyuruh mobil kami untuk ikut di belakang mobil Bupati. Wah, kami bisa lewat nih, pikirku. Yah, kami bari putar mobil, mobil pak Bupati sudah jauh meninggalkan kami (karna banyak mobil yang parkir, susah putarnya). Kira-kira jarak 100 meter dari lokasi pemblokiran, kami lihat mobil Bupati sudah melewati pemblokiran. Yah..yah... nasib kami gimana nih...?? APESS BENER!!
Jam 10, Tidak ada jalan lain, kita harus bisa lewati pemblokiran ini. Jalan satu-satunya adalah berbicara dan meminta izin kepada mereka yang memblokir jalan. Dengan sedikit "bersilat kata" dibantu beberapa Polisi, Pak Aziz Bopeng, dan seorang Keluarga di Bori. Akhirnya kami diizinkan untuk lewat. Thanx Jesus.!!
Lega rasanya bisa lewat dan Sopirpun memacu mobil secepat kilat ke Sidangoli. Di Sidangoli, sudah ada speedboat yang menunggu karena sudah saya kontak sebelum berangkat dari Tobelo, begitu juga di Ternate, sudah ada mobil Kijang Avanza yang siap di Pelabuhan, mengantar kami ke Bandara. Tiba di bandara Jam 12.05, bersamaan dengan landingnya pesawat Wings Air yang akan ditumpangi kedua Bule ini ke Manado, selanjutnya ke Jakarta dan Australia.
Selesai deh Tugasku..!!
Sekarang saatnya kembali ke Tobelo. Tapi, bagaimana caranya kalo masih ada pemblokiran di Bori?? hah?? tidak terpikirkan sebelumnya. Tapi saya harus balik hari ini juga, bagaimanapun caranya...
to be continued...

No comments: